Terdapat beberapa tujuan penggunaan firewall, antara lain :

  • Firewall biasanya digunakan untuk mencegah atau mengendalikan aliran data tertentu. Artinya, setiap paket yang masuk atau keluar akan diperiksa, apakah cocok atau tidak dengan kriteria yang ada pada standar keamanan yang didefinisikan dalam firewall.
  • Untuk melindungi dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).
  • Penggunaan firewall yang dapat mencegah upaya berbagai trojan horses, virus, phishin, spyware untuk memasuki sistem yang dituju dengan cara mencegah hubungan dari luar, kecuali yang diperuntukan bagi komputer dan port tertentu.
  • Firewall akan mem-filter serta meng-audit traffic yang melintasi perbatasan antara jaringan luar maupun dalam.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2009 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan
ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.

Penulis : 
Agus Aan Jiwa P.
studywithaan@gmail.com
http://agus-aan.web.ugm.ac.id
Sumber :
 http://ilmukomputer.org/2009/02/28/penggunaan-firewall-untuk-menjaga-keamanan-sistem-jaringan-komputer/
              Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Dari definisi tersebut, ditekankan bahwa teknologi adalah sebuah metode. Dari Cambridge Advanced Learner's Dictionary, saya mendapat definisi firewall sebagai berikut, “a device or program that stops people getting access to a computer without permission while it is connected to the Internet” yang dalam bahasa Indonesia berarti sebuah perangkat atau program yang menghentikan orang yang ingin mengakses komputer tanpa ijin saat komputer tersebut terhubung pada internet. Dalam perangkat tersebut, terdapat suatu sistem atau mekanisme yang menghentikan akses dari luar tanpa ijin. Dapat disimpulkan bahwa sistem yang berjalan pada firewall tersebut adalah salah satu bentuk teknologi yang dapat menambah keamanan komputer seseorang.
              Firewall bekerja dengan cara memeriksa setiap paket yang masuk maupun keluar melalui sistem tersebut dan mencocokannya dengan daftar aturan yang ada untuk mengijinkan apakah paket tersebut boleh melintas atau tidak. Firewall mempunyai dua macam aturan, routing based filter yang berdasar pada asal dan tujuan dari paket yang diperiksa oleh firewall dan satu lagi adalah content based filters yang berdasar pada port TCP/IP dan services.
              Ada tiga tipe firewall dengan metode yang berbeda, antara lain :
1.  Packet filtering          
Firewall tipe ini adalah bentuk paling sederhana dari tipe yang lain. Packet filtering sering diimplementasikan dalam peralatan jaringan. Packet filtering bekerja dengan cara memeriksa packet berdasarkan TCP/IP port, protokol dan atau alamat packet.
Keuntungan :
- Performa baik dan efektif
Kerugian :
- Bisa menjadi konfigurasi yang sangat rumit
- Mudah terjadi misconfigure
- Tidak mendukung content based filtering
2. Proxy              
Firewall tipe ini bekerja dengan cara menerima, meminta dan mengeksekusi apa yang menjadi kepentingan pengguna.
Keuntungan :
- Tidak memperbolehkan koneksi secara langsung antara host dari dalam dan luar
- Mendukung content based filtering
- Dapat menyimpan log aktivitas secara rinci
- Caching
Kerugian :
- Kinerjanya lebih lambat jika dibandingkan dengan packet filtering
- Membutuhkan perangkat tambahan
- Beberapa firewall untuk workstation membutuhkan konfigurasi client yang spesial
- Beberapa protokol mungkin tidak didukung oleh vendor
- Konfigurasi bisa menjadi rumit
3. Connection state analisys               
Firewall ini mirip dengan packet filtering, hanya saja ia melakukan analisis terhadap packet untuk memastikan bahwa permintaan koneksi terjadi dalam prosedur yang benar. 
Keuntungan : 
- Mengawasi content  
- Caching

Kerugian : 

- Performa kurang 

- Pemanfaatan lebih lanjut membutuhkan sistem yang lebih mahal

Secara keseluruhan, firewall mempunyai beberapa celah yang dapat mengancam keamanan dari pengguna yaitu : validation error, authorization error, serialization/aliasing error, boundary checking error, domain error, weak/incorrect design error. Celah-celah tersebut dapat mengakibatkan beberapa dampak antara lain : execution of code, change of target resource, access to target resource dan denial of service.

Kesimpulan
              Dari keuntungan dan kerugian yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa firewall hanyalah sebagai awal untuk keamanan komputer, bukan sebagai akhir. Firewall dirancang menjadi satu-satunya jalur untuk masuk maupun keluar dari suatu jaringan ataupun komputer yang juga dapat menjadi satu-satunya kegagalan dalam hal keamanan. Firewall mempunyai aturan-aturan yang dikonfigurasi oleh pengguna. Oleh karena itu, firewall bersifat statis sehingga tidak mampu mengatasi hal-hal yang bersifat dinamis. Karena aturan dalam firewall ditentukan oleh pengguna, maka pengguna juga merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasilnya sistem keamanan tersebut. Jadi, firewall merupakan suatu sistem yang dikendalikan oleh pengguna. Keamanan komputer sangat bergantung pada pengguna tersebut.

 

Sumber :

- http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php 

-http://dictionary.cambridge.org/define.asp?key=92347&dict=CALD&topic=internet-terminology-and-abbreviations



Open System Interconnection (OSI) model merupakan model konseptual yang disusun atas tujuh layer yang mempunyai fungsi berbeda dalam setiap layernya. Model ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 dan sekarang menjadi model arsitekural utama untuk komunikasi antarkomputer. OSI model membagi tugas yang terkait dengan pergerakan informasi antarkomputer ke dalam tujuh bagian lebih kecil dan lebih mudah untuk diatur.

Ketujuh layer dari OSI model urut dari hirarki tertinggi adalah Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data Link,dan Physical. Semua layer tersebut mempunyai peran masing-masing dalam hal pertukaran data dari user interface (aplikasi yang digunakan termasuk Web) sampai pada interface media penyalur data hingga akhirnya data sampai di tujuan. Ia akan saling berkomunikasi satu sama lain menggunakan informasi pengendali (control information). Informasi pengendali berisi permintaan-permintaan spesifik dan instruksi-instruksi yang ditukar antarlayer. Informasi pengendali mempunyai dua bentuk yaitu header dan trailer.

Proses pembubuhan informasi pengendali pada tiap layer dikenal dengan istilah enkapsulasi. Enkapsulasi terjadi dari layer atas ke layer bawah. Proses tersebut terjadi saat komputer akan mengirim data ke komputer lain dalam satu jaringan. Dalam kasus ini data tersebut berupa halaman web.

Enkapsulasi terbagi menjadi empat tahap.adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Enkapsulasi TCP Header

Dari Application Layer, halaman web dikonversi untuk transmisi dalam jaringan. Aliran data halaman web tersebut kemudian dipindah ke Transport Layer dan dibagi-bagi menjadi sejumlah data yang lebih kecil ukurannya sehingga dapat dilakukan trasnmisi. Sejumlah data yang lebih kecil tersebut dikenal dengan sebutan segmen. Proses ini juga disebut dengan proses segmentasi. Dalam segmentasi, tiap-tiap segmen akan dilampiri informasi pengendali. Informasi pengendali tersebut berisi antara lain source port, destination port, sequence number, acknowledgement number, window size, dan lain-lain. Dalam kasus ini port yang digunakan adalah port 80 atau 8080 milik protokol HTTP. Sedangkan sequence number, acknowledgment number dan window size digunakan untuk membangun dan mengakhiri koneksi TCP.



2. Enkapsulasi IP Header

Kemudian segmen-segmen tersebut dibawa ke Network Layer untuk logical addressing. Dalam proses ini, tiap segmen dilampiri informasi pengendali lagi menjadi satuan data yang disebut packet. Informasi tersebut berisi antara lain IP Source Address, IP Destination Address, Time to Live, Type of Service, Protocol, dan lain-lain. IP Address adalah informasi mengenai alamat IP asal dan tujuan halaman web yang akan digunakan oleh router untuk meneruskan data sampai di tujuan. Time to Live adalah jumah maksimum lompatan yang dilakukan selama pengiriman berlangsung sebelum packet dinyatakan lost (tidak sampai di tujuan). Nilai Time to Live akan diturunkan satu angka tiap melewati satu router. Type of Service berisi informasi mengenai prioritas yang harus dilakukan oleh router untuk memroses packet tersebut. Hal ini berkaitan dengan prinsip Quality of Service yang digunakan dalam arsitektur jaringan. Protocol berisi informasi mengenai protokol yang digunakan pada Transport Layer. Dalam kasus ini protocol berisi TCP, karena halaman web menggunakan protokol TCP dalam proses transmisinya.




3. Enkapsulasi MAC Header

Berikutnya packet-packet tersebut sampai pada hardware dan kembali dibubuhi informasi pengendali menjadi frame. Informasi pengendali kail ini terdiri dari header yang berada di depan data dan trailer yang berada di belakang data. Header yang dibubuhkan oleh Data Link Layer ini disebut MAC Header yang berisi MAC Source Address, MAC Destination Address, dan tipe PDU dalam frame. Trailer pada frame berisikan Error Detection. Dalam Layer ini, jika komputer berada di jaringan yang berbeda maka frame ini dikirim ke router dan dikirim melalui internet.



4. Enkapsulasi Physical Layer Header


Ini adalah enkapsulasi terakhir dari halaman web yang akan dikirimkan. Untuk meletakkan frame ke dalam jaringan, pertama-tama harus dikonversi menjadi sinyal digital. Phsycal Laye bertanggung jawab untuk mengenkapsulasi frame yang merupakan grup logika dari angka satu dan nol menjadi sinyal digital yang nantinya akan dibaca oleh perangkat lain dalam satu jaringan lokal.


sumber : http://www.tech-faq.com/understanding-data-encapsulation.shtml






Berawal dari keinginan saling berbagi informasi hingga akhirnya lihat-info.blogspot.com ini dibuat. Informasi yang ada dalam kepala serta opini-opini akan saya curahkan dalam blog ini, khususnya informasi mengenai IT. Buat yang ingin berbagi informasi dengan saya, sangat saya nantikan. Bisa temen-temen salurkan melalui komentar yang ada di blog ini ataupun mengirimkan email ke gilangjalu@yahoo.com. Apapun yang terbit dalam blog ini bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar Indonesia semakin jaya dan jauh dari keterpurukan-keterpurukan yang ada. Mohon kerja samanya dan sukses bagi kita semua. =)

Kind Regards,
Author